Pengertian Psikoterapi

Terdapat 2 jenis terapi yaitu terapi medis dan psikoterapi. Terapi medis adalah perawatan yang menggunakan obat-obatan serta berhubungan dengan medis seperti ECT (Electroconvulsive Therapy), bedah syaraf (psychosurgery) dan lainnya. Sedangkan psikoterapi adalah perawatan dan penyembuhan terhadap gangguan dan penyakit jika dengan cara yang lebih psikologis daripada fisiologis maupun biologis. Istilah psikoterapi ini mencakup beberapa macam teknik yang semuanya dimaksudkan untuk membantu indivisu yang emosinya terganggu, sehingga mereka dapat mengembangkan cara yang lebih bermanfaat unruk menghadapi orang lain. Terdapat beberapa macam teknik psikoterapi namun teknik-teknik dalam psikoterapi pada dasarnya sama, yaitu adanya komunikasi antara klien (penderita) dengan terapis. Klien didorong untuk datang mengungkapkan rasa takut, cemas, emosi dan pengalaman-pengalaman yang tidak menyenangkan secara bebas tanpa adanya rasa takut dan malu dicemooh oleh terapisnya. Di sisi lain, seorang terapis harus memiliki simpati dan empati, serta mencoba membantu klien mengembangkan cara yang efektif untuk menghadapi masalahnya. Banyak teknik yang digunakan dalam psikoterapi, yang sudah banyak digunakan adalah Psikoanalisis, Terapi Eksistensial/Humanistik dan Terapi Perilaku. Adapula teknik Gestalt, Analisis Transaksional, Rasional-Emotif dan Realitas.

Psikoterapi menurut Para Tokoh

Adler : Psikologi Individual
Teori Adlerian memberikan dalil bahwa psikopatologi berasal dari kurangnya keberanian, perasaan inferior yang berlebihan dan minat sosial yang kurang berkembang. Jadi, tujuan utama dari psikoterapi Adlerian adalah untuk meningkatkan keberanian, memperkecil perasaan inferior dan menumbuhkan minat sosial. Adler sering menggunakan moto "setiap orang bisa mencapai segala hal", kecuali karena batasan tertentu yang disebabakan faktor keturunan, ia sangat yakin akan perkataan ini dan berulang kali menekankan bahwa apa yang dilakuka seseorang dengan apa yang dimilikinya lebih penting daripada apa yang mereka miliki. Melalui humor dan penerimaan yang baik, Adler berusaha untuk meningkatkan keberanian, harga diri dan minat sosial pasien. Ia percaya bahwa sikap yang baik dan peduli yang diekspresikan terapis akan mendorong pasien untuk memperluas minat sosial mereka dalam tiga area masalah dalam hidup : cinta seksual, pertemanan dan pekerjaan.

Horney : Teori Psikoanalisis Sosial
Tujuan umum dari terapi Horney adalah untuk membantu pasien berkembang perlahan menuju realisasi diri. Lebih spesifik, tujuan dari terapi ini agar pasien menghilangkan gambaran diri ideal mereka, menghentikan pencarian neurotik akan kemulian mereka dan mengubah kebencian dari menjadi penerimaan terhadap diri mereka yang sebenarnya. Horney menggunakan banyak teknik yang sama dengan Freud yaitu analisis mimpi serta asosiasi bebas.

Rollo May : Psikologi Eksistensial
Menurut May psikoterapi seharusnya membuat manusia menjadi lebih manusiawi : membantu mereka memperluas kesadaran mereka supaya mereka akan berada dalam posisi yang lebih baik untuk membuat keputusan. May yakin bahwa tujuan dari psikoterapi adalah untuk membebaskan manusia. May juga mendeskripsikan terapi adalah sebagian agama, sebagian ilmu pengetahuan dan sebagian hubungan pertemanan. Akan tetapi hubungan pertemanan disini bukanlah suatu hubungan sosial yang biasa. Melainkan menuntut terapis untuk menjadi sangat terbuka, tidak berbasa-basi serta menentang pasien.

Rotter : Teori Belajar Kognitif Sosial
Bagi Rotter "permasalahan psikoterapi adalah permasalahan begaimana membuat perubahan dari perilaku melalui interaksi antara satu orang dengan orang lain. Dengan perkataan lain, permasalah tersebut adalah permasalahan pembelajaran manusia dalam status sosial". Tujuan dari terapi Rotter adalah untuk membawa kebebasan bergerak dan nilai kebutuhan agar selaras, sehingga akan mengurangi perilaku defensif atau menghindar. Terapis mengambil peranan aktif sebagai guru dan akan berusaha untuk memenuhi tujuan terapi dengan dua cara dasar : 1) mengubah kepentingan dari tujuan; 2) mengeliminasi ekspektasi yang terlalu rendah atas kesuksesan

Referensi :
Prabowo, Hendro & B.P. Riyanti. (1998). Psikologi umum 2. Jakarta: Universitas Gunadarma
Feist, Jess & Gregory J. Fest. (2011). Teori kepribadian, edisi 7 buku 1. Jakarta: Salemba Humanika
Feist, Jess & Gregory J. Fest. (2011). Teori kepribadian, edisi 7 buku 2. Jakarta: Salemba Humanika

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKEMBANGAN MUSIK DARI ZAMAN KE ZAMAN

Psikologi Lintas Budaya