UNTITLED

• Kim Jong Woon / Yesung
• Shin Hyo Hoon
• Kim Na Ra
• Member Super Junior

Sudah hampir seminggu Nara disibukkan dengan latihannya menjadi seorang trainee. Badannya seperti ingin hancur saking lelahnya. Kekasihnya pun, Lee Donghae, sedang sangat sibuk dengan jadwalnya, selain jadwal bersama Super Junior kini Donghae memiliki kegiatan solo yang cukup padat. Ini membuat mereka jarang bertemu namun tak mengurangi komunikasi diantara mereka. Walaupun sama-sama sibuk mereka tetap saling berkomunikasi. Ini yang membuat hubungannya mereka tetap baik-baik saja.

Hari ini Nara libur dia ingin mengunjungi Donghae tapi tidak mungkin, dia pun memilih mengunjungi Hyohoon. Dia merindukan eonni nya itu. Sebelum kesana Nara membeli cake coklat kesukaan Hyohoon. Nara pun segera menuju rumah Hyohoon. Saat sampai di rumah Hyohoon Nara dengan penuh semangat memencet bel rumah Hyohoon dan menunggu seseorang membukakan pintu. Tak lama pintu terbuka.

“Ahjumma.” kata Nara dan langsung memeluk wanita di depannya. Dia adalah pengurus rumah keluarga Hyohoon, Lee ahjumma. Nara sudah menganggap Lee ahjumma seperti Ibunya sama seperti Kim ahjumma, Ibu Hyohoon. Nara terus memeluk erat tubuh hangat wanita paruh baya ini.


“Apa kabar Nara-ya?” tanya Lee ahjumma.

“Baik ahjumma. Kau sendiri?” Jawab Nara sambil tersenyum, Lee ahjumma mengangguk. “Kenapa ahjumma disini? Apakah eonni sedang sakit?” tanya Nara. Tumben sekali, biasanya Lee ahjumma selalu ada di rumah Hyohoon dan Hyohoon juga tak akan meminta Lee ahjumma datang kalau tidak apa-apa. Nara mulai cemas.

“Tidak. Hyohoon baik-baik saja. Masuklah.” Jawab Lee ahjumma menenangkan Nara. Nara menghela nafas lega. Nara pun masuk ke dalam bersama Lee ahjumma.

“Dimana Hyohoon eonni?” tanya Nara melihat rumah yang sepi.

“Sepertinya dikamar. Duduklah. Kau mau minum apa?”

“Apa saja.” Lee ahjumma tersenyum lalu menuju dapur untuk membuatkan minuman.

“Nara-ya.” panggil Hyohoon saat keluar dari kamarnya.

“Eonni.” Nara segera berlari kearah Hyohoon dan memelukknya. Hyohoon membalas pelukan Nara.

“Jeongmal bogoshipo eonni-ya.” Hyohoon tersenyum.

“Nado bogoshipoyo Ra-ya.” jawab Hyohoon. “Kau sudah tidak sibuk?” tanya Hyohoon sambil menarik Nara untuk duduk.

“Aku hanya dapat libur 1 hari. Aku sangat lelah eonni.” Jawab Nara sambil menggembungkan pipinya.

“Mengapa kau malah kesini bukannya beristirahat dirumah?”

“Aku merindukanmu eonni. Lagipula yang lain sedang sibuk.”

“Maksudmu Donghae?” tanya Hyohoon tersenyum. Wajah Nara memerah karena malu. Hyohoon tertawa melihat adik kesayangannya itu.

“Ya eonni-ya berhenti tertawa. Oh ya aku membawakan ini untukmu.” Kata Nara sambil menunjukkan kuenya, dia pun membukanya. Hyohoon melihat kue itu sambil tersenyum namun tak lama dia segera berlari sambil menutup mulutnya.

“Eonni-ya.” panggil Nara melihat Hyohoon masuk ke kamar mandi.

“Tenang aja Nara-ya.” kata Lee ahjumma yang datang membawakan minuman dingin dan cemilan untuk Nara.

“Ada apa dengan eonni? Dia sakit?” tanya Nara cemas. Lee ahjumma tersenyum. Hyohoon keluar dari kamar mandi dan Nara segera menghampirinya.

“Hyohoon eonni gwaechana?” Hyohoon mengangguk lemah sambil berjalan ke sofa lalu menyandarkan tubuhnya.

“Kau yakin eonni?” tanya Nara sambil merapikan rambut Hyohoon yang menutupi wajahnya.

“Gwaechana Nara-ya.” jawab Hyohoon untuk meyakinkan Nara.

“Tenanglah, Hyohoon baik-baik saja Nara-ya. Bayinya saja yang sedang rewel.” kata Lee ahjumma sambil tersenyum, Hyohoon ikut tersenyum sambil mengelus perutnya.

“Oh bayi.” kata Nara cuek, keduanya menatap Nara. Tak lama..

“MWO?? BAYI???” teriak Nara.

“Ya Kim Nara.” kata Hyohoon menutup kedua telinganya dengan tangannya. Lee ahjumma tertawa.

“Iya bayi. Hyohoon sedang hamil.” jawab Lee ahjumma.

“Kau sedang hamil eonni?” tanya Nara.

“Ne, aku sedang mengandung anak kami. Anakku dengan Yesung oppa.” jawab Hyohoon sambil mengelus perutnya yang masih datar.

“Benarkah didalam sini ada seorang bayi?” tanya Nara sambil menunjuk perut Hyohoon.

“Memang belum terlihat. Kandungannya baru 3 minggu.” Lee ahjumma yang menjawab.

Ini adalah kabar yang menyenangkan bagi Nara. Sebentar lagi eonni dan oppa kesayangannya akan memliki seorang bayi. Dan juga sebentar lagi dia akan memiliki seorang keponakan. Selama di rumah Hyohoon Nara selalu membicarakan tentang bayi dan selalu mengajak bicara cabang bayi yang berada di dalam rahim Hyohoon. Nara tak sabar menyambut kedatangan anggota keluarga barunya.

****

2 minggu kemudian.. 
Setelah sekian lama disibukkan dengan kegiatan akhirnya hari ini member Super Junior mendapat libur. Yesung berencana untuk menemui istrinya tapi dia tahu kalau sekarang Hyohoon pasti sedang sibuk bekerja. Dan kalau sedang bekerja Hyohoon tak ingin diganggu. Jadi dia memutuskan untuk menemuinya nanti, saat makan siang.

Semua member berada di dorm hari ini. Mereka benar-benar butuh istirahat. Saat mereka sedang berkumpul di ruang tengah Nara datang.

“Halo semuanya.” sapa Nara semangat.

“Chagiyaa~~ my Nara~~ bogoshipo.” Donghae segera menyambut Nara dan memeluk tubuh gadis yang sangat dia rindukan itu.

“Nado bogoshipo oppa.” Nara membalas pelukan Donghae. Donghae melepaskan pelukannya lalu menatap Nara sambil tersenyum.

“Wae oppa?” tanya Nara.

“Sepertinya kau semakin cantik my Nara.” kata Donghae sambil mencubit hidung Nara.

“Pacar seorang Lee Donghae harusnya seorang wanita yang cantik.” Donghae tersenyum mendengar jawaban Nara lalu mengelus lembut puncak kepala Nara.

“Ya! Kalian berdua berhentilah pacaran di depan kami.” kata Eunhyuk kesal. Donghae dan Nara tersenyum malu.

“Apa kau bawa?” tanya Donghae melihat Nara membawa beberapa kantong dan membantunya membawakannya.

“Aku membawakan kue untuk kalian semua.” jawab Nara sambil menunjukkan kantong kue yang dipegangnya.

“Lebih baik kau segera ke dapur menyusun makanan yang kau bawa itu.” kata Kyuhyun.

“Baiklah. Ayo oppa bantu aku.” Kata Nara sambil menarik Donghae menuju dapur.

Semua member juga menatap Nara heran. Tak bisanya Nara seperti ini. Biasanya dia selalu membalas perkataan Kyuhyun tapi hari ini tidak.
“Oppadeul kuenya siap.” teriak Nara dari meja makan, semua member pun menuju meja. Mereka kaget melihat sebuah cake yang berukuran medium di meja makan juga ada beberapa cemilan dan beberapa botol minuman. Mereka semua saling menatap.

“Ada apa dengan kalian? Ayo cepat duduk.” kata Nara, mereka pun segera duduk dikursi dan Nara mulai membagikan kue untuk semuanya.

Semua member menikmati kue yang dibawa Nara dengan bingung dan saling menatap. Semua member menatap Donghae seakan bertanya ada apa dengan Nara. Donghae hanya mengangkat bahunya, tidak tahu. Sejak datang tadi Nara terus memamerkan senyumnya dan saat Kyuhyun meledeknya dia tidak pernah membalasnya.

“Ra-ya apakah hari ini kau sedang bahagia?” tanya Eunhyuk. Semuanya menatap Nara ingin tahu.

“Apakah terlihat jelas oppa?” tanya Nara sambil tersenyum lebar.

“Sangat.” jawab Donghae yang ada disampingnya. Nara tersenyum kepada semua oppanya.

“Bukan hanya aku yang bahagia Yesung oppa juga pasti sedang bahagia.”

“Yesung hyung?” tanya Kyuhyun lalu melihat hyungnya yang sedang asik makan kue. Yesung yang merasa diperhatikan mengangkat wajahnya.

“Aku?” tanya Yesung.

“Kau tak bahagia oppa?” tanya Nara melihat Yesung bersikap biasa saja.

“Memangnya ada apa?” Yesung kembali asik memakan kuenya.

“Kau tak tahu oppa?”

“Tahu apa?”

“Kau benar-benar tak tahu?”

“Sebenarnya ada apa sih?” tanya Sungmin tak sabar.

“Yesung oppa kau benar-benar tak tahu atau pura-pura tak tahu?” Nara semakin kesal.

“Ra-ya sebenarnya ada apa ini? Memangnya ada kabar bahagia apa?” tanya Siwon semakin penasaran.

“Ya Yesung oppa Hyohoon eonni itu sedang hamil. Kau tak tahu hah?”

“Mwo?” teriak semuanya lalu menatap Yesung. Sedangkan Yesung langsung terduduk kaku.

“Hyohoon hamil?” tanya Leeteuk pada Nara, Nara mengangguk.

“Kau tak tahu oppa?” tanya Nara kesal, dia benar-benar tak percaya kalau Yesung tak tahu kalau istrinya sedang hamil.

“Aku tahu kau sangat sibuk oppa. Tapi tak bisakah kau menghubungi Hyohoon eonni sesekali untuk sekedar menayakan keadaannya. Masa istrimu hamil saja kau tidak tahu. Usia kandungannya sudah 5 minggu oppa.” Omel Nara.

“Hyung kau ini bagaimana?” tanya Ryeowook menyenggol lengan Yesung yang ada disebelahnya.

“Bagaimana mungkin kau tak tahu kalau istrimu sedang hamil hyung?” Shindong pun tak kalah kesal.

“Suami macam apa kau ini hyung.” Kyuhyun menambahkan.

“Ya Yesung-ah Hyohoon itu sedang hamil kau tak mau menemuinya?” teriak Leeteuk menyadarkan Yesung. Yesung pun langsung berlari menemui istrinya. Yang lainnya hanya geleng-geleng melihat kelakuan Yesung itu.

“Aishh bagaimana mungkin aku mempunyai oppa sebodoh itu. Kasihan sekali Hyohoon eooni.” kata Nara kesal.

“Kau baru tahu kalau dia bodoh.”

“Kau juga bodoh Kyuhyun-ah.”

“Ya! Mengapa kau bilang aku bodoh.” kata Kyuhyun tak terima.

“Kau memang bodoh Kyuhyun-ah!”

“Kau!” teriak Kyuhyun.

“Akhirnya dia kembali.”

“Aku lebih senang melihatnya seperti ini.”

“Ini lebih baik.” Semuanya pun kembali asyik menikmati kue dan membiarkan keduanya bertengkar.

****

Yesung segera melajukan mobilnya ke gedung tempat Hyohoon bekerja. Di perjalanan Yesung terus menghubungi Hyohoon tapi tak pernah dijawab, setelah 10 kali menelepon akhirnya Hyohoon menjawab.

“Yeoboseyeo.”

“Hyo-ya keluar sekarang.”

“Ada apa oppa?”

“Keluar sekarang juga. Aku sudah ada di depan kantormu.”

“Tapi oppa.. “

“Keluar sekarang Shin Hyohoon.” kata Yesung tak ingin dibantah.

“Baik oppa.” Hyohoon menutup teleponnya lalu keluar menemui Yesung. “Ada apa dengannya?” tanya Hyohoon.

Diluar gedung Yesung menunggu Hyohoon di depan mobilnya tanpa penyamaran sama sekali. Tapi dia tidak peduli banyak orang yang memperhatikannya. Yang ia ingin lihat adalah Hyohoon. Beberapa saat kemudian Hyohoon muncul dari pintu keluar. Hyohoon kaget melihat Yesung bersandar di mobilnya tanpa menggunakan penyamaran, dia pun langsung berlari kearah Yesung.

“Oppa apa yang kau lakukan? Kenapa kau tak memakai penyamaranmu?” tanya Hyohoon sambil melihat sekeliling, sudah banyak orang yang memperhatikan Yesung bahkan tak sedikit yang mulai memotret mereka.

“Hyo-ya.” panggil Yesung.

“Waeyo?”

“Shin Hyo Hoon.” panggil Yesung lagi lalu memegang bahu Hyohoon.

“Wae Kim Jong Woon oppa?”

“Apakah kau hamil? Benarkah kau sedang hamil?” tanya Yesung menatap mata Hyohoon. Hyohoon terlihat terkejut namun tak lama Hyohoon tersenyum lalu mengangguk.

“Benarkah kau hamil? Benarkah kau sedang mengandung anakku?”

“Tentu saja oppa. Ini adalah anakmu.” jawab Hyohoon kesal sambil mengelus perutnya. Yesung baru menyadari kalau Hyohoon lebih gemuk. Mata Yesung beralih ke perut Hyohoon, senyumnya mengembang.

“Ini anakku? Benarkah?” tangan Yesung ikut mengelus perut Hyohoon.

“Benar oppa. Ini anakmu, ini adalah anak dari Kim Jong Woon.” jawab Hyohoon kencang. Yesung tersenyum lebar lalu memeluk Hyohoon.

“Gomawo Hyohoon, gomawo.”

“Kau bahagia oppa?”

“Sangat, aku sangat bahagia.” Yesung melepaskan pelukannya. “Saranghae Shin Hyo Hoon.” teriak Yesung

“Ya oppa apa yang kau lakukan?” tanya Hyohoon memukul pelan bahu Yesung.

“Wae yeobo?” tanya Yesung penuh senyum tanpa memelankan suaranya.

“Semua orang memperhatikan kita.” kata Hyohoon.

“Memangnya kenapa? Aku ingin semua orang tahu kalau aku mencintai istriku, Shin Hyo Hoon. Dan mereka juga harus tahu kalau istriku ini sedang hamil.” Yesung kembali berteriak.

“Oppa.” Hyohoon kembali memukul pelan bahu Yesung.

“Istriku sedang hamil. Aku akan memiliki seorang anak. Saranghaeyo Shin Hyo Hoon.” Yesung tak peduli dengan tatapan orang lain yang terus memperhatikan mereka. Yesung hanya ingin meluapkan perasaan bahagianya. Hyohoon hanya tersenyum memperhatikan tingkah laku suaminya. “Hyo-ya kau tak mencintaiku?”

“Nado saranghaeyo Kim Jong Woon.” Hyohoon ikut berteriak. Yesung kembali memeluk istrinya. Orang-orang yang memperhatikan mereka bertepuk tangan dan tersenyum seakan ikut bahagia bersama mereka.

****

“Mengapa kau tak memberitahuku kalau kau sedang hamil? Masa aku tahu dari Nara.” tanya Yesung saat mereka sedang makan siang di sebuah cafe.

“Mianhae oppa. Kau sedang sibuk akhir-akhir ini aku tak ingin menganggumu.” jawab Hyohoon.

“Mwo menganggu? Bagaimana mungkin aku terganggu dengan kabar bahagia seperti ini.” Hyohoon tertawa.

“Jeongmal mianhae oppa. Yang penting sekarang kau sudah tahu kan.”

“Baiklah kalau begitu mulai sekarang aku akan tinggal di rumah untuk menjagamu.”

“Ya oppa kau tidak bisa melakukannya. Sekarang ini kau sedang sangat sibuk kalau kau tinggal di rumah itu akan sangat merepotkan. Belum apa-apa bayi ini sudah merepotkanmu.”

“Ya Shin Hyohoon berhenti berkata seperti itu, kalian berdua sangat berarti untukku. Aku tak ingin dikehamilan anak pertamaku aku sibuk bekerja.”

“Kau tak usah khawatir oppa aku akan selalu menghubungimu dan memberikan kabar tentang anak kita ini padamu.”

“Ide yang bagus. Jangan lupa kau harus meneleponku setiap 30 menit sekali.”

“Apa-apaan itu? Aku kan juga sibuk oppa.”

“Jangan terlalu lelah Hyo-ya, kurangilah kegiatanmu itu.”

“Baik oppa.”

“Jangan sampai kau sakit.” Hyohoon mengangguk.

****

3 bulan kemudian..
Seharian ini Super Junior sangat sibuk sampai-sampai Yesung tidak sempat menghubungi Hyohoon. Hyohoon pun hanya menelepon Yesung tadi pagi. Saat diperjalanan pulang sampai dorm Yesung terus menghubungi Hyohoon namun tak pernah dijawab.

“Hyohoon masih tidak menjawabnya hyung?” tanya Eunhyuk. Yesung mengangguk.

“Mungkin dia sudah tidur Yesung-ah, ini sudah malam. Jangan terlalu cemas.” kata Leeteuk menenangkan Yesung yang terlihat sangat khawatir.

“Tapi perasaanku tak enak hyung.” kata Yesung.

“Hyohoon pasti baik-baik saja hyung.” Sungmin ikut menenangkan. Tak lama ponsel Yesung berbunyi dan dia segera menjawabnya setelah melihat nama yang tertera di layar ponselnya.

“Ya! Shin Hyo Hoon mengapa kau tak mengangkat teleponku dari tadi? Kau tahu aku sangat mencemaskanmu.” teriak Yesung sebelum Hyohoon berbicara. “Hyohoon-ah.” panggil Yesung lagi karena tak ada jawaban.

“Oppa.. Yesung oppa..” kata Hyohoon terbata-bata.

“Hyo-ya kau kenapa?” tanya Yesung panik. Semua member menghampiri Yesung, mereka ikut khawatir.

“Oppa.. appo .. perutku ..” kata Hyohoon sambil menangis.

“Ada apa dengan perutmu?” Yesung semakin panik

“Sakit oppa, sakit sekali ..”

“Hyo-ya!! Ya Shin Hyohoon!!!!” teriak Yesung semakin panik karena tiba-tiba sambungan terleponnya terputus.

“Ada apa hyung?”

“Noona kenapa?”

“Hyohoon baik-baik saja kan?” tanya Donghae, Kyuhyun, dan Siwon.

Namun Yesung tak menjawab satu pun pertanyaan, Yesung segera masuk kedalam kamarnya. Tak lama Yesung sudah keluar lagi lalu meninggalkan dorm.

“Yesung-ah aku ikut.”

“Aku juga.” Leeteuk dan Ryeowook segera menyusul Yesung. Leeteuk mengambil alih kemudi karena keadaan Yesung yang sangat tidak memungkinkan. Yesung terus mencoba menghubungi Hyohoon namun tak pernah dijawab, ia semakin panik.

“Hyung cepat sedikit.”

“Ini sudah cepat Yesung-ah. Tenanglah.”

“Tenang saja hyung Hyohoon noona pasti baik-baik saja.” kata Ryeowook meyakinkan. Yesung akan tetap panik sebelum melihat keadaan Hyohoon. Setelah sampai rumah mereka Yesung segera turun dari mobil.

“Hyo-ya!! Hyo-ya kau dimana?” panggil Yesung. Dia memeriksa semua ruangan namun Hyohoon tak ada dimana pun. Leeteuk dan Ryeowookk mengikutinya dari belakang. Akhirnya Yesung menemukan Hyohoon pingsan di depan pintu menuju taman belakang dan membuat Yesung semakin panik dia melihat ada darah yang mengalir di kaki Hyohoon.

“Hyohoon-ah! Bangunlah! Hyohoon-ah!!!!” Leeteuk dan Ryeowook yang melihatnya ikut panik dan tak tahu harus berbuat apa.

“Hyung, cepat bawa noona ke rumah sakit.” kata Ryeowook. “Leeteuk hyung, bantu Yesung hyung!” Ryeowook menepuk bahu Leeteuk. Leeteuk segera membantu Yesung untuk memasukkan Hyohoon ke dalam mobil dan membawanya ke rumah sakit. Melihat keadaan Hyohoon sekarang Yesung sama sekali tidak dapat menahan air matanya. Yesung terus merangkul tubuh Hyohoon.

“Hyo-ya bangunlah. Kumohon bangunlah.” Ryeowook ikut menangis melihat keadaan Yesung dan Hyohoon. Setelah sampai di rumah sakit Yesung segera membawa Hyohoon masuk dan meminta siapa pun untuk menolongnya. Yesung, Leeteuk, dan Ryeowook menunggu di depan ruang gawat darurat. Keadaan Yesung sangat berantakan, dia hanya duduk dilantai sambil menunduk dan menangis. Ryeowook dan Leeteuk sangat tak tega melihatnya.

Saat Dokter keluar Yesung langsung berdiri. “Bagaimana keadaan istri saya?”

“Istri Anda baik-baik saja.” jawab Dokter. Yesung terlihat lebih tenang.

“Bagaimana kandungannya?” tanya Leeteuk.

“Untungnya kandungannya pun baik-baik saja. Tapi Anda harus terus memperhatikan istri Anda. Kalau dia mengalami hal seperti ini lagi akan sangat berbahaya untuk kondisi anak juga istri Anda.” nasihat Dokter pada Yesung.

“Baik Dok. Sekarang bolehkah saya menemuinya?” tanya Yesung.

“Tentu saja. Tapi biarkan dia beristirahat dulu, dia butuh banyak istirahat.”

“Terima kasih Dokter.” kata Yesung, Leeteuk, dan Ryeowook.

“Masuklah.” kata Leeteuk pada Yesung.

“Tapi hyung rapikan dulu penampilanmu. Kau terlihat mengerikan.” kata Ryeowook. Yesung merapikan rambutnya dan bajunya yang berantakan. “Sudah lebih baik.” kata Ryeowook sambil tersenyum. Yesung pun segera masuk menemui Hyohoon.
Yesung melihat Hyohoon sedang berbaring sambil memejamkan matanya. Yesung duduk disamping Hyohoon dan mengenggam tangannya. Hyohoon pun membuka matanya dan melihat Yesung sedang tersenyum.

“Hyo-ya kau sudah baikkan?” Hyohoon mengangguk. “Hyo-ya jangan membuatku ketakutan seperti itu lagi.”

“Mianhae oppa.” jawab Hyohoon. “Oppa, bagaimana bayi kita?”

“Baik-baik saja, kalian berdua baik-baik saja.”

“Syukurlah.” kata Hyohoon. “Aku tak kan memaafkan diriku kalau dia sampai terluka.” Hyohoon mengusap perutnya yang sudah mulai membesar.

“Aku bahkan bisa gila kalau kalian sampai terluka.” Yesung mengusap kepala Hyohoon lalu mengecup kening Hyohoon.

****

5 bulan kemudian..
“Selamat tuan anak Anda sudah lahir dengan selamat.” kata Suster dengan ramah kepada Yesung yang menunggu diluar ruangan. Senyum Yesung mengembang, rasa khawatir dan takut berubah dengan rasa bahagia dan lega yang sangat luar biasa.

“Istri saya?” tanya Yesung.

“Istri Anda baik-baik saja. Sekarang dia sedang beristirahat.” jawab Suster.

“Bayinya perempuan atau laki-laki?” tanya Siwon penasaran.

“Keduanya.” jawab Suster itu penuh senyum. Semuanya menatap suster heran. “Bayinya kembar.” kata Suster menjelaskan.

“Kembar?” teriak semua orang, suster itu mengangguk.

“Chukae hyung.” Ryeowook pun merangkul Yesung.

“Wah kembar.”

“Keponakanku kembar.” Semua orang terlihat sangat bahagia.

“Sekarang dimana mereka?” tanya Nara tak sabar ingin melihat kedua keponakan barunya.

“Mereka ada di ruang khusus bayi. Mari saya antar.” Mereka semua pun mengikuti suster menuju ruangan bayi.

“Wah bayimu cantik dan tampan sekali hyung.”

“Yang laki-laki sangat tampan, mirip sekali dengan Hyohoon eonni.”

“Untungnya yang perempuan juga cantik walaupun mirip dengan Yesung hyung.” Yesung tak memperdulikan komentar orang-orang disekitarnya. Dia terhipnotis dengan wajah kedua malaikatnya yang sedang tertidur pulas.

“Yesung-ah siapa nama mereka?” tanya Leeteuk.

“Kim Ah Young dan Kim Jo Woon.” jawab Yesung tanpa mengalihkan pandangannya dari kedua malaikat kecilnya.

“Annyeong Ahyoung-ah dan Jowoon-ah. Aku adalah pamanmu yang paling tampan Cho Kyuhyun.” Kata Kyuhyun sambil melambaikan tangannya pada kedua bayi tersebut.

“Suster, apakah saya boleh menemui istri saya?” tanya Yesung.

“Tentu saja. Sekarang dia ada di kamar 242 tuan.” jawab suster itu. Yesung pun pergi menemui istrinya. Di kamar Yesung melihat istrinya sedang tidur terlelap. Dia pun duduk disamping Hyohoon dan mengenggam tangan erat istrinya.

“Gomawo, jeongmal gomawo Hyo-ya. Kau telah memberikan hal yang paling berharga dan terindah untukku. Aku sangat bahagia hari ini. Saranghae Hyohoon. Aku akan menjagamu, Ahyoung, juga Jowoon. Kalian adalah harta yang paling berharga bagiku.” Yesung mengecup kening istrinya lalu mengecup sekilas bibir Hyohoon.

****

“SURPRISE!!” teriak semua member dan Nara saat menyambut kedatangan Yesung, Hyohoon, Ahyoung, dan Jowoon di rumah mereka.

“ ‘Selamat datang Shin Hyohoon, Kim Jowoon, dan Kim Ahyoung. Saranghae’. Kenapa nama ku tak ada disitu?” tanya Yesung menunjuk spanduk yang dibuat oleh para tamunya.

“Untuk apa hyung? Kan yang kembali ke rumah hanya Hyohoon, Ahyoung, dan Jowoon.” jawab Donghae diikuti anggukan semua orang.

“Ya kalian semua!” teriak Yesung.

“Oppa, pelankan suaramu.” Hyohoon menyenggol lengan Yesung lalu menunjuk Ahyoung dan Jowoon yang sedang tertidur digendongan mereka.

“Mianhae.” kata Yesung sambil nyegir lalu menenangkan Jowoon yang mulai rewel dipelukannya. Siwon membantu membawakan barang-barang Hyohoon.

“Gomawo.” kata Hyohoon.

“Masuklah.” kata Siwon, Yesung dan Hyohoon menuju kamar mereka. Mereka meletakkan Ahyoung dan Jowoon di box bayi yang sudah mereka siapkan.

“Hyung mereka sedang tidur ya?”

“Wah mereka manis sekali.”

“Wajah mereka seperti malaikat, sangat menenangkan.”

“Lihatlah pipinya. Aku sangat ingin mencubitnya.”

“Aihh aku ingin membawa pulang mereka.”

“Kalian semua keluar dari kamarku.” kata Yesung di depan pintu kamar.

“Sebentar.” jawab mereka kompak dan masih setia melihat Ahyoung dan Jowoon yang sedang tidur.

“Mereka harus beristirahat. Bagaimana bisa mereka beristirahat kalau kalian menganggunya.” kata Yesung. Dengan raut kecewa satu persatu semuanya keluar dari kamar.
“Kau istirahatlah.” kata Yesung pada Hyohoon.

“Nanti saja oppa.”

“Hyo-ya.”

“Aku sudah terlalu banyak istirahat di rumah sakit. Badanku pegal semua. Aku butuh bergerak oppa.” kata Hyohoon. Yesung tersenyum lalu mengacak lembut rambut Hyohoon.

“Baiklah. Ayo kita keluar.” kata Yesung. Yesung mengenggam tangan Hyohoon lalu mereka keluar dari kamar. Mereka pun bergabung dengan tamu-tamunya yang sudah mulai menghabiskan makanan yang mereka siapkan sendiri.

****

1 tahun kemudian..
“Annyeong.” teriak semua member juga Nara saat Yesung membuka pintu rumahnya.

“Ya kalian ini tidak perlu berteriak seperti itu!” bentak Yesung.

“Hyung, dimana Ahyoung dan Jowoon?” tanya Eunhyuk pada Yesung.

“Di dalam dan jangan berisik!”

“Ahyoung-ah. Jowoon-ah pamanmu yang paling tampan sudah datang.”

“Bibimu yang paling cantik juga datang dan membawa mainan.” teriak Kyuhyun dan Nara tanpa memperdulikan omongan Yesung.

Setelah para tamunya masuk lalu Yesung menutup pintu lalu menyusul mereka ke ruang tengah. Mereka segera mengambil alih Jowoon dan Ahyoung yang sedang bermain bersama Hyohoon.

“Jowoon-ah lihat bibi membawa mainan untukmu.”

“Aigoo~ Ahyoung terlihat semakin cantik.” Mereka pun larut dengan pesona bayi kembar yang sudah berusia 1 tahun itu.

“Ya Eunhyuk-ya turunkan Jowoon!” teriak Yesung melihat putranya diangkat-angkat.

“Kalian berdua berhenti mencubiti pipi Ahyoung!” kata Yesung pada Kyuhyun yang mencubiti pipi kiri dan Ryeowook yang mecubiti pipi kanan Ah Young. Yesung terus memperingati tamu-tamunya. Hyohoon hanya tertawa melihat tingkah laku orang-orang dirumahnya.

“Waktunya tidur.” kata Hyohoon saat melihat Jowoon dan Ahyoung sudah menguap.

“Ah noona sebentar lagi ya.”

“Kami masih ingin bermain dengan mereka.”

“Satu jam lagi eonni.” Tolak semuanya karena mereka masih ingin terus bermain.

“Ayo kita tidur.” kata Yesung sambil memberikan Ahyoung pada Hyohoon lalu dia menggendong Jowoon. “Dan kalian, bereskan semua ini.” kata Yesung yang tidak tahan
melihat ruang tengahnya berantakan akibat kelakuan ‘tamu yang tidak diundang’ nya.

“Baik.” jawab mereka serempak.

****

Di dalam kamar..

“Hyo-ya.” panggil Yesung.

“Ya.” jawab Hyohoon yang sedang sibuk merapikan tempat tidur kedua anaknya supaya lebih nyaman. “Oppa.” kata Hyohoon kaget saat Yesung memeluknya dari belakang. Yesung semakin mengeratkan pelukannya dan membenamkan wajahnya di bahu Hyohoon.

“Ada apa oppa?” tanya Hyohoon sambil memegang tangan Yesung yang memeluknya.

“Gomawo.” kata Yesung, Hyohoon tersenyum. “Karena kau mau mencintaiku, karena kau mau menjadi istriku, karena kau mau menjadi ibu dari anak-anakku, karena kau mau menemaniku selamanya. Saranghae Hyo-ya, jeongmal saranghae my chagiya.” Hyohoon melepaskan pelukan Yesung dan membalikkan badannya untuk manatap suaminya.

“Harusnya aku yang berterima kasih padamu oppa. Karena kau tak pernah menyerah, karena kau tetap bertahan, karena kau menepati janjimu.” Yesung mengelus lembut kepala Hyohoon lalu mengecup lembut kening Hyohoon. Yesung membawa tubuh Hyohoon kedalam pelukannya.

“Saranghae oppa.”

“Nado saranghae.” jawab Yesung sambil mengecup puncak kepala Hyohoon.

--oo0oo--

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKEMBANGAN MUSIK DARI ZAMAN KE ZAMAN

Psikologi Lintas Budaya