Teori-Teori Kepribadian

Teori-teori kepribadian terdiri dari Pendekatan Tipologis dan "Trait", Pendekatan Psikodinamika, Teori Social-Learning, dan Pendekatan Fenomologis. Kali ini yang saya akan bahas adalah Pendekatan Tipologis dan "Trait". Pendekatan tipologis dan "trait" terhadap kepribadian berusaha memisahkan dan memberikan sifat dasar individu yang mengarahkanperilaku sehingga bisa dikelompokan.

1. Pendekatan tipologis pernah dilakukan oleh Hipocrates, seorang Bapak Ilmu Kedokteran. Ia
membagi kepribadian menjadi empat tipe menurut nama cairan yang mempengarui, yaitu :
* Melankolik dipengatuhi oleh empedu hitam (murung, depresif)
* Sanguinis dipengaruhi oleh darah (gembira, optimistik)
* Kholerik dipengaruhi oleh empedu kuning (mudah marah).
* Phlegmatik dipengaruhi oleh cairan lendir (tenang, lamban, tidak mudah dirangsang)

2. Pada tahun 1935 seorang ahli bernama Kretchmer mengemukakan teori kepribadian yang
didasarkan pada bentuk tubuh seseorang.
* Endomorph, mereka yang tertubuh gemuk dan bulat yaitu orang-orang yang mudah bergaul,
periang, dan santai
* Ectomorph, orang-orang yang tinggi kurus yaitu orang-orang yang sangat serius, senang
menyendiri, selalu menjaga jarak dengan orang lain, dan amat perasa
* Mesomorph, orang-orang yang bertubuh tegap dan atlestis, yaitu orang yang agak cerewet, agresif, dan sangat aktif secara fisik.

3. Pendekatan tipologis saat ini yang banyak digunakan adalah tipologi Extrovert-Introvert yang awalnya dikemukakan oleh Carl Gustav Jung. Pada tahun 1921 Jung menerbitkan buku yang berjudul Psychological Types. dalam bukunya ia mengatakan bahwa kepribadian manusia dapat dibagi menjadi dua kecenderungan ekstrim berdasarkan reaksi individu terhapa pengalamannya.
* pada kutub ekstrim pertama adalah kecenderungan introvert yaitu menarik diri dan
tenggelam dalampengalaman-pengalaman batinnya sendiri. Biasanya orang yang seperti ini adalah
pribadi yang tertutup, tidak terlalu memperhatikan orang lain, dan agak pendiam
* pada kutub ektrim lainnya adalah ekstrovert yaitu membuka diri dalam kontak dengan
orang-orang, peristiwa, dan benda disekitarnya.
Jung menambahkan empat fungsi psikis yang mempengaruhi tipologinya yaitu :
* Sensasi dan Intuisi sebagai faktor yang mempengaruhi bagaimana individu mencerna
informasi dari lingkungannya
* Berfikir dan Merasa sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi pertimbangan-pertimbangannya dalam menghadapi pengalaman.

4. Tipologi Introvert-Ekstrovet dari Jung dilanjutkan lagi oleh H.J.Eyesenck. Kalau tipologi Jung terkotak-kotak secara kaku maka Eyesenck beranggapan bahwa introvert-ekstovet merupakan dua
kutub dalam satu skala. kebanyak orang akan berada di tengah-tengah skala itu, hanya sedikit orang yang benar-benar ekstrovet ataupun introvet.Eyesenck juga menambahkan dua dimensi baru yaitu stability (keajegan) dan instability (ketakajegan) atau neurotisme. Jika kedua dimensi ini digabungkan makan akan terbentuk suatu salib sumbu yang memiliki empat bidang. dalam tiap-tiap bidang terdapat ciri-ciri kepribadian tertentu

5. Suatu trait adalah karakteristik individu yang sifatnya secara relatif tetap dan konsisten serta berada dari orang yang satu dengan yang lainnya. Teoritis yang melakukan oendektan ini salah satunya adalah Gorgon W.Allport. Allport berusaha mengelompokkan trait kedalam tiga kategori besar yaitu :
* Cardinal traits, ada traits yang amat dominan sehingga hampir semua perlaku manusia
dapat ditelusuri kembali kearah traits ini. Traits ini sangat luas cakupannya tetapi sangat berpengaruh.
* Central traits, suatu ciri-ciri kepribadian yang cukup menonjol tetapi tidak seluas cardinal traiits. Istilah yang digunakan untuk melukiskan traits ini sama dengan yang dipakai dalam suatu surat rekomendasi yang baik atau yang dipakai seorang rater (orang yang dijadiakn penilai) dalam menilai tingkah laku seseorang.
* Secondary traits, ciri-ciri yang hanya berpengaruh pada situasi-situasi yang amat terbatas.

Pada umumnya pendekatan tipologi trait dikritik karena secara metodelogis diragukan reliabilitas
pengambilan istilah-istilah yang dipakai untuk melukiskan trait.

Sumber : Seri Diktat Kuliah Psikologi Umum 2

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKEMBANGAN MUSIK DARI ZAMAN KE ZAMAN

Psikologi Lintas Budaya